Peringatan hari guru memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesadaran akan peran krusial guru dalam membentuk generasi yang
lebih baik. Peringatan hari guru juga untuk memberikan motivasi kepada para
guru agar terus meningkatkan kualitas, Kreatvitas, inovatif dalam pengajaran
yang mereka berikan. Tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, peringatan Hari
Guru Nasional juga memberikan kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk
memerhatikan isu-isu terkait pendidikan dan guru, seperti kualitas pendidikan,
kesejahteraan guru, dan pengembangan profesionalisme guru.
Melalui peringatan hari guru, diharapkan para
guru dapat merasa dihargai dan didukung dalam melaksanakan tugas mereka sebagai
pendidik. Dengan begitu para guru dapat memberikan kontribusi yang lebih besar
dalam mengembangkan dunia pendidikan secara global. Adapun prinsip seorang guru
sebagai berikut;
1.
Kesiapan
Dalam proses pembelajaran yang paling utama yaitu harus dalam keadaan siap. Siap disini diartikan bahwa peserta didik harus siap menerima materi yang akan disampaikan oleh guru. Jika peserta didik tidak siap dalam menerima materi pasti tidak akan fokus kepada apa yang disampaikan guru kepadanya.
2.
Perhatian
Perhatian dalam pembelajaran
memiliki peranan yang sangat penting. Kenyataannya menunjukkan bahwa tanpa
perhatian tidak mungkin terjadi pembelajaran baik dari pihak guru sebagai
pengajar serta peserta didik yang belajar.
Perhatian peserta didik akan timbul apabila bahan pelajaran yang dihadapinya sesuai dengan kebutuhannya, apabila bahan pelajaran itu sebagai suatu yang dibutuhkan tentu perhatian untuk mempelajarinya semakin kuat. Secara psikologis, apabila sudah berkonsentrasi pada sesuatu maka segala stimulus yang lainnya tidak diperlukan. Akibat dari keadaan ini kegiatan yang sedang dilakukan tentu akan berjalan dengan baik.
3. Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai
dorongan, semangat untuk anak agar siap belajar dan fokus dalam belajar.
Motivasi juga memiliki peran penting dalam pembelajaran. Seseorang akan berhasil
dalam belajar kalau keinginan untuk belajar timbul dari dirinya sendiri.
Motivasi dalam hal ini meliputi: mengetahui apa yang dipelajari dan memahami
mengapa hal tersebut harus dipelajari. Kedua hal ini sebagai unsur motivasi
yang menjadi dasar permulaan yang baik untuk belajar.
Motivasi adalah unsur utama dalam dalam pembelajaran dan pembelajaran tidak dapat berlangsung tanpa adanya perhatian anak, apabila anak memperhatikannya secara spontan tanpa memerlukan usaha.
4. Tujuan
Dalam proses pembelajaran seorang pendidik haru memiliki tujuan yang jelas agar peserta didik tidak dalam keadaan bingung. Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para peserta didik pada saat proses pembelajaran.
5. Keaktifan
Mengajar adalah suatu proses untuk
membimbing pengalaman belajar. Pengalaman tersebut dapat diperoleh apabila
peserta didik memiliki keaktifan untuk bereaksi dengan lingkungannya. Dalam
suatu proses pembelajaran peserta didik harus aktif, mulai dari kegiatan fisik
yang mudah diamati sampai pada kegiatan psikis yang susah diamati.
Dengan demikian belajar yang
berhasil harus melalui banyak aktivitas baik fisik maupun psikis. Bukan hanya
menghafal, sejumlah rumus-rumus atau informasi tetapi harus belajar harus
berbuat seperti, membaca, menulis, mendengar, berlatih keterampilan dan
lainnya.
Prinsip aktif di atas menurut pandangan psikologis bahwa segala pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman sendiri. Jadi, dalam pembelajaran yang mengolah dan merencana adalah peserta didik dengan kemauam, kemampuan, bakat dan latar belakang masing-masing, guru hanya merangsang keaktifan peserta didik dengan menyiapkan bahan ajar.
6. Tantangan
Implikasi prinsip tantangan bagi peserta didik adalah tuntutan dimilikinya kesadaran pada dirinya akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh, memproses, dan mengolah pesan. Selain itu, siswa juga harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap segala masalah yang dihadapinya.
Penulis: Irfan Maulana, M.Pd